tengah malam
mencari inspirasi
setelah ditempa depresi bertubi-tubi
dan belum berhenti, kini
sebuah fase manusia dewasa
ketika dihadapkan dengan karir dan jodoh
hm, klasik bukan
bahkan mengucapkannya pun tak hentinya
geli.
dua bulan ini adalah bulan terberat dalam tahun-tahun terakhir
kala dua hal itu pula yang menyapa
hm, dewasa
can i start it over with a new plot?
apa boleh tidak memilih namun tetap hidup diantara pilihannya
lalu tidak akan ada yang akan menyeka kulit
dengan panasnya amarah, dinginnya air mata, dan semilirnya kecewa..
lalu berpindah ke satu hati lagi untuk lari
begitu seterusnya
apa boleh tetap menjadi budak yang tak ada tuannya
lalu membawa tanggung jawab tertunda saat tiba waktunya
mencari kesalahan orang lain atas tidak profesionalitas diri
dan mengorbankan yang tidak potensial dalam usaha
begitu seterusnya
hm
kalau bisa memilih
lalu tidak ada kecewanya, atau amarah serta tangisnya
tenang yang dibawanya
tanpa harus mengembalikan yang telah lalu
tanpa harus menyesali yang telah dilewati
bahagia?
kalau bisa memilih
lalu membudak kepada yang mengerti bagaimana itu manusia
selalu membawa keikhlasan setiap usahanya
dan mengantongi senyum setiap pulangnya
tanpa harus menyita waktu untuk orang tersayangnya
kesuksesan?
kalau boleh...
tidak beranjak dewasa seperti ini..
namun munafiknya
kalau boleh.......
.......
.......
mencari inspirasi
setelah ditempa depresi bertubi-tubi
dan belum berhenti, kini
sebuah fase manusia dewasa
ketika dihadapkan dengan karir dan jodoh
hm, klasik bukan
bahkan mengucapkannya pun tak hentinya
geli.
dua bulan ini adalah bulan terberat dalam tahun-tahun terakhir
kala dua hal itu pula yang menyapa
hm, dewasa
can i start it over with a new plot?
apa boleh tidak memilih namun tetap hidup diantara pilihannya
lalu tidak akan ada yang akan menyeka kulit
dengan panasnya amarah, dinginnya air mata, dan semilirnya kecewa..
lalu berpindah ke satu hati lagi untuk lari
begitu seterusnya
apa boleh tetap menjadi budak yang tak ada tuannya
lalu membawa tanggung jawab tertunda saat tiba waktunya
mencari kesalahan orang lain atas tidak profesionalitas diri
dan mengorbankan yang tidak potensial dalam usaha
begitu seterusnya
hm
kalau bisa memilih
lalu tidak ada kecewanya, atau amarah serta tangisnya
tenang yang dibawanya
tanpa harus mengembalikan yang telah lalu
tanpa harus menyesali yang telah dilewati
bahagia?
kalau bisa memilih
lalu membudak kepada yang mengerti bagaimana itu manusia
selalu membawa keikhlasan setiap usahanya
dan mengantongi senyum setiap pulangnya
tanpa harus menyita waktu untuk orang tersayangnya
kesuksesan?
kalau boleh...
tidak beranjak dewasa seperti ini..
namun munafiknya
kalau boleh.......
.......
.......